Malam Pertama di Jogja – Yeaayyy, Alhamdulillah mendarat mulus di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Ini adalah perjalanan pertama ke Pulau Jawa. Dan kota yang dikunjungi pertama kali di pulau Jawa yaitu Yogyakarta. Kota yang penuh dengan kegiatan seni, kota yang terkenal dengan gudegnya, dan kota yang ramah dan nyaman. Hai Jogja, Aku Telah Datang..!!
Penerbangan Medan – Jogja memakan waktu sekitar 2 jam 50 Menit. Saat itu saya tiba sekitar jam 19.05 Wib. Setibanya di bandara, saya menghubung Bg Ramli, seorang teman yang sudah lama di Jogja dan siap untuk menemani perjalanan ku di Jogja. Rencananya sih, saya akan menginap di Kost bg Ramli demi menghemat anggaran jalan-jalan. hahhahah
Terlalu cepat jika harus langsung ke kost untuk beristirahat, karena waktu juga masih sekitar jam 7 malam. Akhirnya kami makan malam di Angkringan pendopo Ndalem. Jogja bisa dibilang kota 1000 Angkringan, karena banyak gerobak Angkringan dimana-mana. :-D. Awalnya agak bingung bagaimana memesan makanan, karena semua tersedia diatas meja dengan berbagai menu. Ternyata mudah saja kok, tinggal ambil nasi sendiri, pilih lauk sesuka hati, setelah itu laporan ke kasir deh.
Sehabis makan malam, diajak keliling lagi. Selanjutnya yaitu Pasar Kangen Jogja. Wahh,,, pasti bisa buat kangen terus kali ya..hhaha. Pasar Kangen ini, menyajikan kuliner khas jogja pada masa dulu gitu. Jadi bisa bernostalgia, jajanan atau makanan sewaktu masa kecil dulu. Selain kuliner, juga banyak pedagang lain yang menjual barang-barang tempoe Doloe. Pokoknya nostalgia dan bikin kangen masa dulu deh.. #Eaakkkk.
Destinasi malam selanjutnya yaitu ke sebuah tempat yang wajib untuk dilihat dan berfoto saat ke Jogja, yaitu Jalan Malioboro. 😀 Malioboro selalu rame dikunjungi para wisatawan setiap harinya. Disini juga menjadi central oleh-oleh di Jogja. Selain itu banyak tempat makan yang berjejer di Jalan Malioboro ini. Pokoknya belum ke Jogja kalau gk ke Malioboro.
Selanjutnya yang buat penasaran adalah Kopi Joss. Lokasinya dekat dengan Malioboro. Jadi singgah sebentar di Kopi Joss Pak Agus. Rame orang yang makan dan minum disini. Rata-rata duduknya lesehan. Yang membuat unik kopi Joss dari kopi lainnya iyalah dalam penyajiannya.
Kopi ditambah Arang yang panas kedalam gelas. Sehingga panas kopi begitu berasa. Bagi yang gak suka kopi, masih bisa pesan minuman lain kok. Selain itu, disini banyak makanan berbentuk sate-satean beserta nasi kucing.
Waktu disini serasa lebih cepat dari kota Medan. Yaa memang sih, makin ke arah timur, waktu akan terasa lebih cepat. Jam 10 Malam di Jogja, hampir sama dengan jam 12 malam di kota Medan. Ya, berhubung waktu semakin larut malam dan badan perlu istirahat untuk petualangan esoknya, akhirnya kami pulang dan menuju ke kost bg Ramli untuk tidur.
Kostnya sih cukup beserakan saat itu, maklum bg ramli masih single. hahaha.. Gak gitu sih, cuma emang jarang ditempati aja, karena dianya gk selalu stay di jogja. Oke malam ini, cukupkan istirahat, karena besoknya akan lanjut ke destinasi wisata yang ada di Jogja dan sekitarnya. Okee, Sampai jumpa di cerita selanjutnya ya.. 🙂
Hai, selamat datang di jogja mas. Awas nanti ga mau balik loh 😀
walahh mas,, iki wes balik dari jogja,, hehhehe
tapi masih pengen balik kok kalau ada kesempatan
Aku penasaran ama kopi joss. Maksudnya arang hitam begitu dimasukin ke kopi, trs diminum mas? Hmm ga bahaya buat kesehatan kalo bagian2 gosong dr arang ikut diminum yaa? Aku slalu seneng balik k jogja. Kebetulan kampung suami di solo, jd kita slalu mampir jogja jg kalo lg mudik :D. Btw, mas nya di medan? Aku jg orang medan :p. Merantau aja di jkt ini :p
Iya mbak, jadi arangnya itu, biar kopinya makin terasa panas (Joss). Kalau tentang bahaya atau gak, saya juga kurang tahu mbak, tapi tiap hari rame yang minum disana mbak. Kalau aku sih, sekedar aja karena pengen tahu aja.
Iya mbak, aku orang Medan Asli. 🙂
kesana jumpa bang ramlinya lah ya bang..
jadi ada tempat murmer nih untuk singgah di jogja
emang ditemani bang ramli jalan-jalannya..