Sayu terdengar lantunan ayat suci alquran di sebuah kampung yang tenang, Menikmati pemandangan hijau nan segar dari atas perbukitan. Sejenak ku berkeliling untuk memuaskan rasa penasaran. Kampung matfa, ada apa dengan kampung Matfa? Perkampungan yang dikenal dengan semangat gotong royong dan kasih sayang dan bernuansa Islami. Dan Saya merasa kampung ini memiliki segalanya.
Jum’at pagi yang cerah, saya bersama teman lain yaitu Bang Aldi XL, Bang Riski Tribun, serta bang Umri dari Analisa, bergerak menuju kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Saya diajak untuk mengunjungi sebuah perkampungan nan unik. Tujuannya yaitu untuk menyalurkan donasi berupa Al-Qur’an untuk Anak-anak sekolah disana.
Kampung Matfa Indonesia
Sekitar 2 jam perjalanan dari kota Medan menuju kampung tersebut. Kampung Apa sih itu? Kampung tersebut bernama Kampung Matfa Indonesia. Matfa singkatan dari Majelis Ta’lim Fardhu Ain yang berlokasi di Rt.03 Darussalaam -Dusun 03 – Desa Telaga Said, Kecamatan Sei. Lepan Kabupaten Langkat – Sumut.
Ini pertama kali saya dengar dan tahu tentang kampung ini. Ternyata banyak hal yang menarik dari kampung sederhana ini. Sesampai disana kami disambut hangat oleh humas dari kampung Matfa yaitu Bang Kholiqul Ritonga. Tak lama ngobrol, waktu solat jum’at pun tiba. Sejenak kami pergi ke Masjid Bersama-sama.
Selepas solat, kamipun dijamu untuk makan siang oleh tuan rumah bersama-sama. Selanjutnya memanggil semua anak-anak di kampung tersebut untuk dibagikan Al-Qur’an dan Iqro. Tentunya ini dibutuhkan anak-anak untuk belajar.
Selesai menyalurkan donasi, kami kembali duduk, dan kali ini telah hadir pimpinan Kampung Matfa yaitu YM Tuwan Imam. Beliau bercerita banyak tentang awal mula berdirinya kampung Matfa ini. Dan beliau juga bercerita banyak tentang negara dan Agama Islam. Yang menarik adalah sistem perekonomian dari kampung Matfa ini. Serta semangat gotong royong dari para warga.
Sektor Usaha Kampung Matfa
Penduduk kampung Matfa Indonesia ada sekitar 600 KK dan lebih dari 1000 jiwa. Kehidupan disini dibangun secara mandiri dan semangat kebersamaan. Kampung ini punya berbagai sektor untuk menghidupi para warga. Mereka membangun Sektor Pertanian, peternakan, perikanan, Pertambangan, perdagangan, pendidikan, kesehatan, home industri dan usaha lainnya.
Hasilnya untuk memenuhi segala kebutuhan dari kampung ini. Jika hasil panen berlebih, bisa dijual keluar kampung dan hasilnya dikumpulkan di Baitul Maal. Nah, apa itu Baitul Maal? Ini yang menarik. Ini seperti bank dimana menjadi tempat sirkulasi semua uang yang keluar-masuk di kampung tersebut. Uang yang masuk ke dalam baitul maal, nantinya dipergunakan untuk membeli semua kebutuhan warga.
Kemudian saya diajak berkeliling kampung oleh pak Aldi Nasution. Dia menerangkan berbagai hal dari kampung ini. Saya mulai dari dapur kampung Matfa. Terlihat banyak ibu-ibu yang sedang memasak. Disinilah uniknya kampung ini. Warga tidak perlu pusing untuk urusan makan.
Setiap hari akan ada puluhan ibu-ibu yang bertugas menyiapkan masakan untuk penduduk kampung. Mereka bekerja dalam tiga shift. pagi, siang, dan sore hari secara bergantian. Lauk pauk dan sayur yang dimasak pun, berasal dari hasil bumi kampung mereka sendiri. Warga cukup membawa rantang dan akan diisi makan sesuai jumlah orang didalam satu keluarga.
Baca Juga : Kampung Wisata Tridi Malang
Selanjutnya saya bersama pak aldi menaiki motor keliling untuk melihat sektor usaha yang ada dikampung Matfa. Naik turun bukit demi melihat itu semua. Mulai dari sektor peternakan, yang terdiri dari ternak ayam, kambing serta ada juga kelinci. Lalu sektor pertanian, warga menanam berbagai macam sayuran dan buah yang bisa hidup di perbukitan.
Lalu ada sektor perikanan. Disini beragam ikan coba dikembangkan mulai dari ikan lele, ikan mas dan ikan lainnya. Ada banyak kolam ikan disini. Tentunya dekat juga dengan mata air, agar lebih mudah untuk pengelolaannya. Ada sebuah tempat yang asik untuk santai, sambil melihat ikan. Bahkan terkadang warga melakukan kegiatan santai sambil memanggang ikan. Terlihat ada sebuah panggangan besar disudut gubuk.
Selanjutnya ada sektor usaha lainnya seperti home Industri. Mereka membuat berbagai macam snack ringan seperti keripik maupun kerupuk yang didistribusikan di sekitar kabupaten langkat. Dan kerennya lagi mereka punya pabrik Air minum kemasan sendiri. Saat ini sudah didaftarkan SNI dan lagi proses pemeriksaan dari BPOM.
Kampung Matfa juga punya sekolah sendiri yang terdaftar di Kementrian Agama (Kemenag). Selain itu, warga juga punya tambang minyak mentah sendiri, yang kemudian didistribusikan ke agen atau pabrik yang menampung minyak mentah untuk diproses lebih lanjut agar bisa digunakan. Dan masih ada sektor usaha lainnya yang dikembangkan di kampung ini.
Kegiatan Kampung Matfa Indonesia
Ini seperti pesantren atau padepokan di Jawa. Ya inilah sistem yang ada di Kampung Matfa Indonesia. Kegiatan para orang tua tentunya bekerja di sektor-sektor usaha yang ada sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Lalu anak-anak mereka bersekolah serta mengaji pula. Kalau soal menuntut agama tentunya baik orang tua dan anak-anak sama-sama belajar berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist yang dibimbing oleh Tuwan Imam.
Anak-anak punya jadwal setiap harinya. Khusus sore mereka bergotong royong membersihkan masjid secara bergantian. Terlihat pula beberapa anak laki-laki mengutip sampah disekitar kampung untuk dibuat di pembuangan sampah. Ada pula anak-anak membersihkan rumput serta merawat tanaman di taman sekitar Masjid. Semua dilakukan bergotong royong. Senang dan seru melihat mereka.
Pemandangan diatas Bukit Kampung Matfa
Kami sempat menaiki bukit yang ada disekitar kampung. Dari atas kami melihat pemandangan yang bagus. Serta menikmati udara segar dan angin yang sejuk dari atas bukit. Kampung Matfa bisa menjadi tempat belajar serta menjadi kampung wisata religi di Sumatera Utara ini.
Siapa saja boleh datang untuk mengenal dan belajar di kampung Matfa, Dan kamu boleh berdonasi apapun untuk kebutuhan warga Khususnya perlengkapan belajar untuk anak-anak.
Ngobrol dan Belajar dari Tuwan Imam
Saat kami kemari tentunya ada banyak hal yang ingin ditanyakan. Mulai dari berdirinya kampung Matfa ini serta berbagai hal tentang Kampung ini. Oh iya Kampung Matfa Indonesia berdiri dari tahun 2012 hingga sekarang. Dan satu lagi, ada ikon unik yang kian menjadi pertanyaan para pengunjung.
Yaitu adanya patung Naga kepala tiga yang menjadi ikon di Kampung ini. Kami pun telah mendapatkan jawaban tentang arti ikon tersebut dari Tuwan Imam. Jadi Ikon tersebut adalah Naga kepala tiga yang menghadap ke timur, serta didampingi oleh Ular di kanan kirinya. Nah yang mau tau maksud dari arti Naga kepala tiga di Kampung Matfa, silahkan dengerin melalui video dibawah ini.
Nah, apa kamu tertarik ke Kampung Matfa? Yok.. Jalan-Jalan.